Ketika kita membicarakan tentang Islamic future, sebaiknya kita lihat dahulu kenyataan-kenyataan yang berkembang di masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia saat ini. Karena untuk apa kita membicarakan masa depan jika kita tidak memikirkan kejadian yang sebenarnya terjadi saat ini dan berusaha mencari pemecah masalahnya agar tidak terjadi kembali di masa depan.
Saya
akan menyebutkan beberapa fakta tentang keadaan islam saat ini di Indonesia. Di
sektor aqidah, kita disuguhi berbagai keyakinan tentang adanya kekuatan selain
Allah SWT. Saya yang hidup di jogja sangat merasakan suasana yang kental akan hal
itu. Sebagai contoh, banyak orang memepercayai bahwa ketika seseorang
mendapatkan sesuatu yang di rasa berat untuk mendapatkannya, maka orang
tersebut akan meminta kepada dukun atau mereka melakukan upacara sesajenan di
berbagai tempat yang mereka anggap sakral seperti di kuburan, pohon tua, di
kaki gunung, atau bahkan di masjid yang usianya cukup tua dan dianggap dapat mendatangan
rezeki.
Dalam
aspek politik, kita telah meihat pemimpin-pemimpin kita yang bahkan mengaku
orang islam dan telah disumpah untuk melakukan tugasnya dengan baik, namun
kenyataannya hal itu hanya isapan jempol belaka yang penuh rekayasa nan semu. Korupsi telah terjadi di mana-mana bahkan hal
ini telah melanda berbagai pihak mulai dari tingkatan tertinggi sampai yang
terendah. Ini jelas sangat memprihatinkan kita sebagai generasi yang akan
mengemban amanah islam di masa depan
sebagai pemimpin-pemimpin bangsa yang sudah carut-marut ini.
Dalam
aspek sosial, kita dihadapkan pada kebobrokan moral para pemudanya. Bahkan pemimpin
yang harusnya memberi teladan dalam akhlaqul karimahnya, kini bagaikan bumi dan
langit, sangat jauh dari harapan. Kita diperlihatkan beberapa waktu lalu telah
terjadi pemerkosaan di dalam angkot. Sangat jauh dari harapan konsep pemuda
islam. Pemimpin kita juga ikut andil dalam menambah daftar kebobrokan moral
Indonesia. Dalam rapat paripurna, salah seorang anggota DPR kedapatan menonton
video porno. Lama-lama kita akan kembali ke masa lampau seperti di zaman
jahiliyah dulu. Dan jika saat itu telah tiba, barulah terjadi kiamat seperti
sabda Nabi Muhammad SAW
"Tidak akan
terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya,
sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta". Ada orang yang
bertanya, "Ya Rasulullah, mengikuti orang Persia dan Romawi?" Jawab
Beliau, "Siapa lagi kalau bukan mereka?" (HR. Al-Bukhari dari Abu
Hurairah).
Untuk
itu, saya ingin melakukan analisis apa yang harus kita lakukan di masa sekarang
untuk mewujudkan islam yang haqiqi di masa depan (Islamic Future). Pertama,
kita harus kembali mempertebal tauhid kita dengan cara kembali membuka
pelajaran-pelajaran tauhid agar tertanam pada diri kita bahwa hanya Allah SWT
lah yang patut disembah tanpa ada pengecualian.
Kedua, perbanyak sholat sunnah dan
sholat berjama’ah di masjid untuk melatih mental kita menaati perintah Allah
SWT.
Ketiga, banyak-banyaklah bersyukur
atas apa yang telah kita dapatkan. Karna ketika kita bersyukur, niscaya Allah
akan menambah nikmat kita.
Keempat, taatilah perintah orang tua
karena bagaimanapun berbakti pada orang tua adalah kewajiban kita sebagai anak.
Ingatlah ketika kedua orang tua membanting tulang untuk kehidupan kita saat
ini. Lalu apakah kalian rela untuk begitu saja mencampakkan hati mereka yang
begitu tulus? Ketika mereka telah tiada, barulah kita merasakan kehilangan yang
amat sangat.
Kelima, ingatlah bahwa kita selalu
diawasi Allah. Karena itulah yang akan mengendalikan diri kita untuk tidak
melakukan perbuatan maksiat dan selalu berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar